Dari Maluku Untuk Indonesia
Oleh H. Ayep Zaki
BAGIAN KE-6
"Peningkatan produktivitas hasil pertanian akan memberikan satu konsekuensi terhadap iklim perekonomian di suatu daerah. Data di Maluku ini merupakan satu bukti kerja nyata saya dalam mewujudkan marwah Nawacita; meningkatkan produktivitas rakyat. Kiranya Bpk. Jokowi selaku pemangku kebijakan tertinggi dapat melihat dan mendengar karya nyata dari bagian anak bangsa ini"
Pada bagian keenam ini, saya akan memaparkan hasil penerapan teknologi nutrisi esensial di provinsi Maluku. Seperti hal nya penerapan di wilayah lain, penerapan teknologi nutrisi esensial di provinsi Maluku juga menunjukan adanya peningkatan produktivitas hasil pertanian yang cukup signifikan dan tentunya hal ini memberikan respon positif dari para petani.
Di provinsi Maluku, teknologi nutrisi esensial diterapakan sebagian besar pada padi dan beberapa komoditas hortikultura. Total luas lahan penerapan teknologi ini yaitu 35,8 ha yang terdiri dari 29 petani binaan yang tersebar di 3 Kecamatan, di Kabupaten Buru, Maluku. Sampai saat ini, telah dilakukan record data untuk sebagian lahan yang memang sudah panen, yaitu 11,5 ha dengan total rata-rata kenaikan 57,93 % jika dibandingkan dengan hasil panen pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan.
Di Unit 2 Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku, ada 4 petani yang ikut berpartisipasi dalam penerapan teknologi nutrisi esensial untuk komoditas padi, yaitu Bpk. Warsi, Bpk. Santoso, Bpk. Sulkan, dan Bpk. Poniman. Total rata-rata kenaikan produktivitas dari 4 petani di Unit 2 Desa Wanareja ini yaitu 41,49%.
Kenaikan jumlah produksi hasil panen padi di daerah tersbut memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan bersih petani yang berarti hal ini mengangkat tingkat kesejahteraan petani dan otomatis akan merubah iklim perekonomial di Kecamatan Waeapo ke arah positif serta memberikan semangat baru dalam memaksimalkan karakter bangsa yang notabene merupakan suatu bangsa yang berkarakter agraris dan maritim.
Masih di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku, yaitu tepatnya di Desa Waekasar, adalah Bpk. Sutarji yang juga merasakan peningkatan hasil panen padi. Panen padi di atas lahan milik Bpk. Sutarji meningkat sebesar 43% dari sebelumnya setelah menggunakan teknologi nutrisi esensial. Peningkatan ini merupakan satu pencapaian yang sangat positif yang dirasakan oleh Bpk. Sutarji, juga dengan pencapaian ini, tingkat pendapatan bersih yang di hasilkan pun meningkat.
Selain di Unit 2 Desa Wanareja, penerapan teknologi nutrisi esensial juga dilakukan di Flamboyan, Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku. Yaitu Bpk. Jani yang juga menerapkan teknologi nutrisi esensial di atas lahan seluas 0,46 ha untuk tanaman padi. Penerapan teknologi nutrisi esensial di lahan milik Bpk. Jani juga menunjukkan peningkatan yang positif, yaitu 71% jika dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya.