Lihat ke Halaman Asli

Berpendidikan Belum Tentu Berakhlak Baik

Diperbarui: 31 Maret 2016   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Berpendidikan. metroasahan.com "][/caption] Kali ini kita akan membicarakan tentang orang – orang yang berpendidikan yang tinggi dalam arti bersekolah tinggi tetapi belum tentu mencerminkan akhlak yang baik.

Berpendidikan dapat di artikan sebagai manusia yang telah berkembang kemampuan intelektualnya karena faktor pendidikan, (www.lontarmadura.com)  dan pendidikan sendiri artinya usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat, (raflengerungan-wordpress.com).

Sedangkan berakhlak baik maksudnya disini adalah tingkah laku seseorang yang di dorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik, (wikipedia.org).

Dari beberapa penjelasan di atas, jika seseorang yang berpendidikan memiliki akhlak baik, maka seseorang tersebut dapat dikatakan sebagai manusia yang berkarakter baik, tetapi pada faktanya masih banyak seseorang yang belum sepenuhnya berakhlak walaupun memiliki pendidikan yang tinggi.

Seperti yang sering kita temui di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat, kita ambil salah satu kasus di dalam lingkungan sekolah, seperti masih banyak guru – guru yang kurang disiplin dan lain sebagainya. yang lebih patal lagi kasus seorang guru agama di salah satu sekolah dasar yang berada di lombok barat, yang berinisial MK berumur 57 tahun dan korban berinisial PT berumur 9 tahun. MK melakukan perbuatan kejinya di dalam ruang kelas dan di depan siswa – siswinya, tidak hanya satu korban saja, melainkan masih ada dua korban lagi. Tindakan MK di ketahui oleh aparat terkait setelah korban (PT) sudah menceritakan kejadian tersebut pada orang tua mereka.

Waaahhhhh...!!! sangat menyedihkan sekali akhlak yang dimiliki guru agama tersebut. Sebagai guru agama seharusnya memberi contoh yang sangat baik pada siswa-siswinya, mendengarkan kasus di atas membuat kita naik darah..

Masih banyak juga kasus – kasus yang lain. Saran dari saya untuk semua masyarakat dan guru – guru yang berpendidikan, jadilah orang yang bertanggung jawab di bidang sendiri, ingatlah tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali amal kebaikan, didiklah siswa –siswi atau anak – anak kita dengan baik agar berguna bagi bangsa dan negara, nafsu merajalela hanya sementara, amal kebaikan untuk selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline