Lihat ke Halaman Asli

Saya dan Tempe Goreng Biasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung makan ini ramai sekali, bahkan sejak kecil seingat saya memang sudah sangat ramai. Siang ini selesai meeting bersama corner Broadcasting di kampus, saya mencari warung makan yang dapat memuaskan lidah dan perut yang keroncongan. Akhirnya saya mampir di warung Sop Udang dekat Pom Bensin Senenan Jepara, tempat favorit keluarga, tetapi kali ini saya sendirian, yak sendirian. Haha


Warung makan ini hampir tidak telihat dari jalan raya, karena tempatnya kecil, berada dibawah dan menjorok kedalam. Tetapi jangan salah, walaupun kecil tempatnya, lihat saja mobil dan motor yang terparkir didepannya. Bahkan banyaknya pengunjung bisa melebihi restaurant udang sekalipun.


“ sop udang pedas satu dan es nutrisari buk “, saya memesan kepada Ibu penjual sop yang agaknya sangat cekatan itu, meracik sop udang sambil membereskan piring-piring yang sudah dipakai pelanggan yang selesai makan.


Ibu penjual tanpa memegang kertas kecil dan pena untuk mencatat pesanan, semua menu yang dipesan pelanggannya mampu dihapal dengan baik, bahkan hapal siapa yang memesan tanpa mengulang untuk bertanya. Padahal pelanggan yang duduk tidak terhitung banyaknya.


Saya sempat mencari-cari tempe goreng kesukaan saya, tempe yang super enak menurut saya. Padahal hanya tempe digoreng biasa looh, tetapi satu-satunya lauk yang dicari banyak pelanggan memang tempe goreng ini. Bayangkan saja, tempe goreng di 6 piring yang tersaji dimeja, dalam hitungan tidak kurang dari 5 menit sudah ludes ; dilahap pemesan, diborong pembeli.


Saya menatap sekeliling sambil menunggu sop udang datang. Di luar sana, ada banyak sekali orang yang bahkan rela mengantri hanya untuk bergantian tempat duduk didalam sini. Disudut lainnya, ada banyak sekali pegawai dan daeng-daeng bos Meubel Jepara, berpakaian rapih ala kantoran, bercakap tentang bisnis, dan hal-hal lain yang tidak saya pahami.


Mungkin mereka istirahat lebih cepat dari jadwal makan siang. Menurut pengamatan saya, warung makan ini memang super ramai. Setiap ada meja yang ditinggal, segera datang pelanggan baru. Dua ibu penjual hilir mudik melayani. Tetapi entah kenapa tempat warungnya tidak diubah sedikitpun, dari saya kecil dulu hingga sekarang tidak pernah dilebarkan. Padahal pelanggannya sangat banyak sekali. Mungkin jika tempatnya dirubah akan merubah hoki pula, dan mungkin memang lebih membawa hoki jika tetap demikian adanya.


Kalau dijadikan rujukan tempat makan para mahasiswa, agaknya tidak begitu cocok. Karena tempat ini memang sempit dan kecil, dan juga tidak bisa dijadikan tempat untuk mengobrol bareng teman sehabis makan. Lihat saja, belum habis makan saja kadang sudah ada seseorang dibelakang yang mengantri tempat duduk. Jadinya hanya cocok untuk memuaskan lidah dan perut yang sedang keroncongan sehabis kerja. Namun lagi-lagi tetap akan tepuaskan karena sop udang nya memang enak sekali.


Lantas untuk harganya ? tentu saja sedikit merogoh kocek pocket, kalau hanya sepiring sop udang dengan nasi sedikit, ditambah es nutrisari dan tempe goreng, saya harus mengeluarkan Rp.12.000. Untuk ukuran saya yang masih harus ngirit uang, ya lumayan mahal. Hahaha, sehingga makan disana hanya waktu-waktu tetentu saja, tapi jangan khawatir semua terbayarkan dengan kepuasan sop udang yang lezat, terutama tempe gorang yang gurih.


Ibu pelayan datang membawa piring berisi sop udang pesanan saya. Saya segera melupakan lamunan dan pandangan pada sudut-sudut sebelumnya. Perhatian saya kini tetuju pada piring dengan kepul uap didepan saya. –Itadakimasu- batin saya kepada diri saya sendiri dan seluruh dunia yang sedang makan siang saat ini.


Judul siang ini adalah “ Makan siang sendirian di warung ‘sop udang terlaris di dunia dekat Pom Bensin Senenan Jepara’ bersama daeng-daeng bos Meubel Jepara “. Hahahahaha




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline