Lihat ke Halaman Asli

Rahmawati FIK23 UNPAM

Pelajar/Mahasiswa

Tantangan Cyber Security di Tengah Arus Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 10 Desember 2023   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.leapit.co.ukbar

Kamu pasti sering dengar tentang Revolusi Industri 4.0 yang membawa banyak perubahan digital di hampir semua aspek kehidupan. Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi yang luar biasa seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Cloud Computing, dan lain sebagainya. Di satu sisi, perkembangan ini membawa banyak kemudahan dan efesiensi. Namun di sisi lain, ini juga menciptakan tantangan baru terutama dalam bidang keamanan siber.

Semakin banyaknya perangkat yang terhubung ke jaringan dan saling bertukar data, celah keamanan siber semakin besar. Mulai dari pembajakan data pribadi, penyebaran malware, hingga serangan siber yang dapat menghambat operasional bisnis bahkan infrastruktur kritikal sebuah negara. Oleh karena itu, keamanan siber menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan di era digital saat ini agar kita bisa menikmati kemudahan Revolusi Industri 4.0 tanpa rasa khawatir.

Pendahuluan

Dalam era Revolusi Industri 4.0, tantangan keamanan siber semakin besar. Dengan adanya otomatisasi dan konekvitas yang tinggi, celah keamanan siber pun semakin mudah dieksploitasi.

Pertama, ancaman malware seperti virus, worm, dan ransomware dapat menyebar dengan cepat melalui koneksi IoT. Perangkat yang terhubung dapat disusupi dan dijadikan “zombie” untuk menyerang sistem lain. Solusinya, gunakan firewall, anti-malware, dan lakukan update perangkat lunak secara berkala.

Kedua, serangan siber seperti defacement dan Distribuuted Denial of Service (DDoS) dapat dilancarkan dalam skala besar. Ribuan perangkat IoT bisa dijadikan sebagai “tantara” untuk menyerang situs atau jaringan korban. Solusinya, gunakan Content Delivery Network (CDN) dan DDoS protection.

Ketiga, data pribadi dan informasi sensitif rentan dicuri. Hacker dapat menyusup ke jaringan untuk mencuri data pelanggan, karyawan, maupun perusahaan. Solusinya, enkripsi data, otentikasi multi-faktor, dan audit keamanan secara berkala.

Dengan Langkah pencegahan di atas dan budaya sadar keamanan siber yang diterapkan semua pihak, tantangan keamanan siber era 4.0 dapat diatasi. Kerjasama dan kesiagaan bersama menjadi kunci melindungi Revolusi Industri kita dari ancaman dunia maya.

Ancaman Siber Yang Semakin Canggih

Revolusi Industri 4.0 membawakan banyak keuntungan, tetapi juga menimbulkan ancaman siber yang semakin canggih. Para peretas dan penjahat dunia maya terus mengembangkan teknik dan alat mereka untuk menyerang sistem dan meretas data.

  • Serangan yang lebih canggih. Kita menghadapi serangan siber yang lebih maju seperti serangan botnet, ransomware, dan phishing ynag dilakukan dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin. Ini membuatnya lebih sulit untuk mendeteksi dan memblokir ancaman.
  • Kerentanan sistem meningkat. Seiring dengan peningkatan adopsi teknologi seperti Cloud Computing, Internet of Thing (IoT), dan konektivitas 5G, kerentanan sistem juga meningkat. Ada lebih banyak titik yang dapat dieksploitasi oleh peretas.
  • Motivasi keuangan. Banyak serangan siber dilakukan terutama untuk mendapatkan keuntungan finansial, seperti mencuri data pembayaran atau menahan sistem dan data dengan ransomwere untuk tebusan. Ini mendorong para peretas terus mengembangkan teknik mereka untuk mendapatkan uang.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline