Lihat ke Halaman Asli

Ayatullah Nurjati

penikmat seni, pencinta Aquscape, Penggiat Teater, Penikmat musik Dangdut, Pemancing Amatir

Cinta Rasulullah--Rindu Tak Terperi

Diperbarui: 22 Oktober 2021   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu ini membuncah, menggurita dan bergema ke seluruh jagat semesta dan penjuru dunia

Rindu tak pernah berujung seolah terbujur kaku dalam rotasi waktu yang berdetak

Rindu mengalir deras dirasa oleh setiap insan manusia

Rindu yang selalu tertambat hasrat mengalir diagungkan oleh para penyajak

Rindu selalu tak pernah dipersalahkan dengan fakta cinta fobia, kecintaan pada Sang Utusan layaknya megalomania

Rindu komplain ke perasaan kemudian mengadu ke hati bagian dari organ tubuh berbahan dasar darah, daging dan yang telah bercampur amoniak

Rindu mengenyahkan rasio dan perasaan yang ada dan setiap insan akan merasa bersedia

Yang mencintanya, mengasihi kepada sang kekasih tak akan mengharapkan cintanya kembali, karena murninya sampai riang gembira dan bersorak   

Rindu, Silahkan kalian definisikan dalam wacana teoritis dan praktis karena itu adalah pemberian Tuhan dan itu tak terperi, selalu saja berbahagia

Rindu hijau usang telah tertambat dan menepi menyiarkan sebuah kabar nan spesifik dan berwatak

Madu cinta dalam cawan candu di mihrab perjamuan cinta dihadiri oleh para Malaikat diselingi sholawat mania

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline