Lihat ke Halaman Asli

Ayatullah Nurjati

penikmat seni, pencinta Aquscape, Penggiat Teater, Penikmat musik Dangdut, Pemancing Amatir

Jeruji Malu

Diperbarui: 17 Oktober 2021   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gersang jiwaku terbalut keinginan sosial
Baki hijau terselubung fakta---terhenyak kekalutan hati
Keindahan terpasung oleh keranda aral
Geram bergemeretak selaksa belati


Pagi datang semesta beranjak menanggalkan mentari usang
Siang benderang kalut mengayuh segala pening awan jingga
Malam gemerlap malu tersindir dalam kemegahan lampu-lampu bohlam
warna-warni
Fatamorgana dalam ransum cerai-berai

Metamorfosis dalam dawai kepenatan
Jeruji malu mencerap dalam kasak-kusuk air tawar
Ikan bertamasya ke ruang kehidupan yang kosong
Sudah saatnya menuai kebebasan dalam belenggu kehidupan

Telah tiba untuk mengganyang iblis laknat yang membuat penjara interaksi
Mahluk yang terpasung dalam jeruji besi dialah penampakan mahluk berkerah
Hewan yang tertambat dalam penjara interaksi dialah raja laknat

Ciputat 01/07/04

Antologi puisi yang berjudul TERIKAT KARAM DALAM LABIRIN

puisi ini telah diterbitkan di PoemHunter dengan judul Shades

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline