Your Trace from Anyer to Ujung Kulon
Aku telusuri jalan tempat dimana engkau tinggal dan tak kutemukan keberadaan jejakmu di sana
Dari Anyer ke Ujung kulon, tidak ada yang tersisa tentangmu
Belum genap 1 tahun tsunami menerjang pantai utara Banten disana
Bahkan belum ada 6 bulan pandemi yang melanda negara ini—seperti tak terbeli karena miskin perekonomian sehingga sulit untuk membeli perhiasan emas dan berlian
Goresan dan retakan di tanah beserta bekas luka murka alam masih terlihat jelas disana
2 hari di bulan oktober 2020 ketika ada sekat dimana-mana dari Jakarta hingga ujung kulon, aku dan teman lamaku mencoba mencari jejak alam dan keagunganNya tetapi tak jua menemukan sama sekali jejakmu
Aneh, benarkah bayangmu itu menempel di pohon kelapa atau dekat dengan anak gunung krakatau? atau benar-benar tidak ada sekali di mana-mana
Tidak ada bayangan engkau disana sampai-sampai aku ingin berkunjung ke Ujung Kulon, tapi tidak ada juga, tidak ada engkau
Engkau layaknya jin yang datang dan pergi sesuka hatinya seperti Covid yang ada tapi tidak terlihat, tak terlihat tapi nyata membunuh langsung ke menyerang ke ujung vena
Bahkan aku merasa engkau lebih sadis dari Covid 19, bisa mematikan perasaan dan jiwaku kapan saja saat memikirkanmu
Sayangnya, aku pikir aku lelah hanya memikirkan itu-itu saja, aku berpikir engkau hanyalah miniatur
daripada harus terkena pandemi dan tertular virus mematikan karena memikirkanmu
puisi ini telah terbit di PoemHunter.com silahkan klik tautan berikut ini:
Your Trace from Anyer to Ujung Kulon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H