Lihat ke Halaman Asli

Ada Apa Dengan Kompasiana ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Aku tersipu malu membaca kompasiana, selain karena kompasiana kehilangan keseimbangan, ada perasaan takut menjalar dalam dirinya. Tak terlintas di benaknya “apa motivasi kompasiana sehingga harus menutup akses Rubrik agama”. Kalau dikatakan menguntungkan, tentu tidak, karena mungkin gairah pembaca awalnya terdorong sehingga terdongkrakrasa ingin membaca tema tema tulisan di Kompasiana. Bisa di buktikan sejak awal, kalau tulisan terbanyak pembacanya itu adalah rubrik agama, belum lagi gairah umat di luar eksodus ke Kompasiana, ada keinginan tertambat dihati mereka, ingin tahu . “ada apa di kompasiana?”.

Tetapi sikap kompasiana adalah suatu keharusan, sebab kompasiana berdiri di bawa naungan kompas, tentu itu faktor dominan mengapa rubrik agama kompasiana itu harus di hapus ?. Namun apakah pertimbangan kompasiana itu benar atau tidak, tentunya harus menempuh banya ujian. Padahal mestinya yang harus dilakukan oleh kompasiana harus sangat demokratis dan innovatif kedepan dengan memperbaiki syarat . Bukan tidak mungkin dengan meninggalnya “rubrik agama kompasiana”juga akan mengurangi minat berpikir kreatif para penulis.

Saya teringat masa orde baru masih eksis dalam bentuk birokrasi, waktu itu idealisme di pangkas dari lini kehidupan bangsa. Tak seorangpun berani mengungkapkan pendapat terang terangan. P4 ditanamkan seperti halnya kitab suci. Setiap Calpeg harus tahu semua isi P4, harus ikut penataran, bahkan wajib atau fardlu ‘ain, yang tidak melaksanakan aturan P4 dianggap dosa besar, maksudnya bisah dituduh Subversi. Ada lagi, seluruh ormas harus meletakkan Pancasila sebagai dasar organisasinya. Akibatnya banyak organisasi harus bernasib sial, tidak boleh beroprasi selama tidak meletakkan Pancasila sebagai asas tunggal.

Akankah yang demikian, kini harus hidup dikompasiana, membungkam mereka yang berpikir agama, ataukah ini bentuk sekularisasi kompasiana ?....setelah tidak mampu menyikapi secara adil para penulis bernilai agama. Hanya pertanyaanku : “ Ada apa dengan Kompasiana ?”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline