Lihat ke Halaman Asli

Moral Anak Pada Usia Pertengahan

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya moral merupakan baik buruk yang bisa diterima masyarakat umum (sikap atau perbuatan). Usia 2-7 pada usia tersebut mereka akan melakukan sesuatu dan berfikir bahwa apa yang dilakukan akan mendapat hukuman atau hadiah. Seperti yang kita ketahui ketika anak melakukan sesuatu atau ketika dia sedang marah karena tidak dituruti keinginannya kemungkinan orang tua akan menasehaati dengan baik-baik atau malah memarahinya.

Contoh: disuatu keluarga sebut saja keluarga bapak Rahman dan ibu Maria mempunyai 2 anak yang pertama perempuan bernama Sista berusia 7 tahun dan yang kedua laki-laki bernama Rahim berusia 4 tahun, sore hari yang mana pak Rahman dan bu Maria berjualan nasi didepan rumahnya, dan Sista membeli minuman sebut saja teh racik ketika sedang asyiknya Sista minum didalam rumah adiknya Rahim minta trh tersebut sang kakak pun memberikan tapi hanya sekedarnya saja tetapi sang adik meminta semua teh tersebut sang kakak pun marah dan meminta kembali tehnya sang adikpun tidak mau dan kakakpun tambah marah dan masuk kekamar, pak Rahman mengetahui hal tersebut dan menasehati Rahim untuk memberikan tehnya kepada kakaknya, Rahim tetap tidak mau walaupun dia akan dibelikan teh dengan wadah lebih besar, dan pak Rahman tambah marah dan Rahim pun menangis dan keluar meninggalkan rumah. Kenapa sikap rahim itu seperti itu karena dia berfikir dengan perbuatannya tersebut dia akan mendapat hukuman.

Usia 7-11 tahun, pada usia tersebut anak sudah merasakan benar atau salah yang diperbuatnya dan tau akibatnya (menimbangkan) sehingga munculnya kepercayaan. Seperti contoh pada anak yang berada disekolah dasar ketika pembelajaran berlangsung dan guru telah usai memberikan pelajaran, guru akan memberikan PR(pekerjaan rumah) kepada siswanya, dari itu siswa mengerti apa yang harus dilakukan agar tidak mendapat hukuman yaitu dengan mengerjakan tugasnya walaupun kurang maksimal. Karena pada usia tersebut anak mengetahui akibat yang akan dilakukannya dan akan mempertimbangkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline