Lihat ke Halaman Asli

Permainan Anak Love and Berry dan Kitten Dance Channel

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_110182" align="aligncenter" width="660" caption="Love and Berry, sumber: http://nisaprasetiadi.files.wordpress.com"][/caption] Suatu hari... Kaka, " Bund tadi demi bawa kartu love and berry loh.. Bunda, " apa sich kak,love and berry itu? Kaka, " itu loh kartu yang bisa dimainin  di fun world.. Bunda, " iya tapi beli nya dimana kak? Kaka, " demi bilang ke aku sih belinya di tiara butik, ntar aku dibeliin yach bund.. Bunda, (Sambil ngantuk...) " ya ntar bunda belikan, bobo dulu aja yach sekarang,baca doa tidur dan ayat kursi... Kaka, " Ok bunda, good night, sweet dream I love you, ujarnya... Hari libur tiba... Kaka," bunda katanya mau ngajak kaka ke fun world yuk kita main love and berry... Akhirnya kami pun pergi ke fun world yang berada di Botani Square, setelah  kartu fun world kami isi, langsung ke tempat permainan yang dituju, ternyata untuk memainkan permainan ini harus mengantri cukup panjang dengan anak-anak lainnya ada anak- anak seusia kaka yaitu TK sampai anak- anak ABG, selain itu setiap anak diperbolehkan memainkan 3 kali permainan berarti 3 kali menggesek seharga 5.000,- satu kali gesek. Setiap anak yang memainkan permainan ini jika sudah mahir mendapat tambahan waktu, bayangkan untuk menunggunya saja memakan waktu berapa lama. Giliran kaka pun tiba, kartu digesekan ke mesin keluarlah satu buah kartu, saya terbengong-bengong  tak tahu cara memainkannya, dengan tampang dipoloskan saya bertanya sama mba penjaga, "mba gimana cara mainnya? mba petugas pun menjelaskan untuk memainkan permainan ini harus mengumpulkan kartu-kartu yang keluar dari mesin setiap kali menggesekan,berarti berapa puluh ribu yang harus dikeluarkan  supaya bisa mendandani si Love and si Berry ini. [caption id="attachment_110184" align="aligncenter" width="660" caption="Kaka sedang bermain Kitten Dance Channel, sumber: Koleksi pribadi"][/caption] Karena hanya memiliki satu kartu kami pun hanya bisa menganti sepatu saja karena kartu yang keluar bergambar sepatu. Kaka pun berujar" kan udah kaka bilang beli dulu kartunya di tiara butik... Di tiara butik ....... Kaka, "bunda boleh nga aku beli kartu love and berry sama albumnya?? Bunda," boleh tapi dijaga yach jangan sampai hilang kartu-kartunya.. Kaka, "ehh kalu gitu boleh nga skalian juga sama kartu kitten dance channel? kata demi ini permainan baru juga sama kaya love and berry gitu bund.. Bunda," ok bunda beliin, tapi janji yach kaka harus tetep rajin belajar dan bisa masuk test SD.. Kaka, ( seperti biasanya selalu manis kalau ada keinginan) " Ok bunda aku janji... Setelah mempunyai kartu dan album kami pun mahir memainkan permainan love and berry, ditambah permainan baru kitten dance chanel. Meskipun setiap hari libur harus berdesak-desakan dengan anak-anak lainnya, karena sudah mengerti jalannya permainan kami pun tidak terlalu memusingkan antrian. Suatu malam menjelang tidur... Kaka,  "bunda aku mau ngumpulin uang dicelengan yach.. Bunda, " buat apa kak? Kaka, "aku pengen beli mesin love and berry yang kaya di fun world itu bund, kan enak kalau kaka punya sendiri nga usah ngantri.. Bunda, (cuma bisa bengong, sambil nyari alasan bagus buat jawab pertanyaan kaka..) "kak, kalau kaka beli mesinnya kan kasian fun world nya nga dikunjungi kaka lagi.. Kaka, "ohhh gitu yach bund.. Bunda, " kalaupun bunda beli buat kaka, sayang mahal mendingan uangnya buat sekolah masuk SD aja, lagian bunda juga nga punya cukup uang sebesar itu buat beli mesin itu kak... Kaka, entah mengerti atau sudah ngantuk kepalanya mengangguk-angguk.. Pulang sekolah... Kaka, "bund kevin sama kaqa juga udah punya kartu dan album kaya aku loh.. Bunda, " kartu apa kak?? masa anak laki-laki main love and berry.. Kaka, " bukan itu loh nama permainannya animal kaiser, tapi cara mainnya kaya love and berry gitu.. Bunda, " trus kenapa kaka mau juga??? Kaka, " nga dong bun itu kan permainan anak laki- laki... [caption id="attachment_110185" align="aligncenter" width="600" caption="Mesin permainan Animal Kaiser, sumber: Koleksi pribadi"][/caption] Banyaknya permainan seperti ini bisa saja menjadikan anak-anak malas untuk belajar, selain itu memicu sifat konsumtif  anak  sejak din. Adakalanya kita sebagai orang tua merasa binggung dalam mengambil tindakan, di satu sisi kita sebagai orang tua selalu menginginkan agar anak bisa bahagia tapi di sisi lain kekhawatiran pun selalu ada , akan timbulnya faktor yang negatif. Untuk menyikapi semuanya kita sebagai orang tua harus pandai-pandai memilah-milah mana yang baik dan buruk untuk kepentingan anak-anak kita. Untungnya anak saya termasuk anak yang bisa diberi pengertian segala sesuatu yang dia minta harus ada alasan mengapa dia membeli.  Kalau membeli sesuatu berarti ada konsekwensinya tidak bisa membeli yang lain. Ada barter antara keinginan yang satu dengan keinginan yang lain, boleh membeli itu tapi tidak boleh membeli yang ini. Alhamdullilah meskipun kaka masih suka bermain love and berry, kitten dance chanel, Ia masih bisa menjaga waktu antara bermain dan belajar, bisa bertanggung jawab antara waktu nonton, main game, mengerjakan PR dan jam tidur yang sudah ditentukan. Dan yang paling membanggakan dia bisa membuktikan kalau dia mampu dan bertanggung jawab dan berhasil lolos masuk SD favorit yang diinginkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline