Menjadi seorang wanita itu sulittt, sangattt sulit. Apalagi jika seorang Ibu sudah memutuskan kelak anaknya akan bersama siapa. Memang tidak bisa dipungkiri kelak semua wanita akan menikah dan akan berumah tangga sendiri, tetapi jika sudah dijodohkan serasa dunia wanita itu menjadi berbeda drastis. Saya percaya untuk wanita pada umumnya ingin memilih pasangan hidupnya sendiri kelak, tetapi jika tidak jodoh mereka akan dijauhkan oleh Allah SWT.
Tetapi mereka akan bangkit lagi dari keterpurukannya dan mencoba lagi mencari pendamping hidup mereka yang sesungguhnya. Ada juga wanita yang menerima dijodohkan dengan laki-laki pilihan ibu mereka, karena mereka percaya kepada Ibu mereka apa yang dipilihkan oleh Ibu mereka Insyaallah baik untuk masa depan mereka yang akan datang.
Tetapi bagaimana cara menolak jika ada seorang wanita yang tidak mau dijodohkan dengan pilihan Ibu mereka? apa mereka berdosa karena tidak menurut terhadap orangtua? Tetapi disisi lain mereka sudah besar dan sudah bisa memilih sendiri siapa pasangan hidup mereka kelak, masalah jodoh atau tidak Allah yang menentukan. Jika berjodoh kelak mereka akan dijaga selamanya sampai akhir hayat mereka tetap bersatu, tetapi jika tidak berjodoh maka mereka akan dijauhkan dan diputuskan ditengah jalan. Sampai mereka bertemu jodoh mereka masing-masing.
Perjodohan itu apa sih? dan sebenarnya bolehkah wanita memilih pilihan mereka sendiri dan menolak perjodohan yang ditentukan ibunya dengan halus? Memang ini bukan jaman siti nurbaya lagi, wanita ingin apa yang mereka idam-idamkan, yang mereka cintai, yang mereka sayangi tercapai dan bersama selamanya. Tetapi bagaimana jika Ibu wanita tersebut ingin anaknya bersanding dengan orang yang sudah dipilihkan oleh Ibunya? Menolakkah tetapi tidak enak dengan ibu? Menerimakah tetapi mereka ingin memilih pasangannya sendiri? Jawabannya ada pada keyakinan diri kalian masing-masing.
Memang kebanyakan wanita tidak mau untuk dijodohkan, karena mereka tidak ingin orang yang belum meraka kenal tiba-tiba menjadi pasangan hidup mereka. Tanpa mengenal nama satu sama lain, sifat satu sama lain dan karakter satu sama lain, mereka dituntut untuk hidup bersama atas dasar perjodohan.
Tetapi jika memang ini yang dipilihkan oleh Ibu, dan jika memang ini adalah yang terbaik untuk Ibu, seorang anak pasti rela mengorbankan impiannya untuk sesosok malaikat yang telah membesarkannya dengan penuh cinta dan perjuangan. Jika memang itu maumu Ibu, aku akan senantiasa menerimanya dengan tulus dan akan belajar menjadi yang terbaik untuknya. Tetapi apakah dia sanggup untuk menerimaku Ibu?? itu yang masih aku pikirkan sampai sekarang :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H