Lihat ke Halaman Asli

Kebaya ala Korea: Ritzy or Dowdy

Diperbarui: 2 Juni 2024   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kemajuan teknologi mungkin adalah salah satu hal yang paling banyak merubah tatanan kehidupan sosial kita. Mulai dari bagaimana kita bertutur kata hingga bagaimana cara kita berpakaian. Lebih terekspos ke dunia luar merupakan salah satu alasannya, kita jadi bisa melihat bagaimana orang-orang diluar sana, terutama yang berasal dari negara maju, bersikap dalam sehari-hari. 

Dengan harapan, kita bisa meniru mereka dan suatu saat ini bisa memajukan kehidupan dan negara kita sendiri. Tapi dibalik segala kemudahan itu dan bahkan dibalik tujuan itu, apakah benar kelebihan kita yang bisa terekspos ke dunia luar ini justru bisa menjadi kemunduran dari negara kita sendiri?

Kita semua tahu apa yang paling sedang happening banget di dunia ini sekarang. Ya, Korea Selatan. Dunia sosial seakan berporos pada salah satu negara di benua Asia itu sekarang. Mulai dari musik hingga fashion, kita lebih berkiblat ke arah sana. Well, menurutku sih semua oke aja, sampai akhirnya, salah satu trend mencapai perhatianku. Kebaya Korea. Trend yang sedang happening banget di media sosial.

Apa sih maksudnya?
Simplenya, kebaya korea itu seperti kebaya tapi dibuat seakan-akan seperti korean-style. Kalau di dunia bermasak-masakan hal ini mungkin biasa kita kenal seperti fusion ya. Percampuran antara dua jenis masakan dari dua negara atau bahkan benua yang berbeda lalu dijadikan satu, tapi kalau ini dibuat jadi fashion trend di salah satu  baju adat yang sudah ada sejak jaman dahulu, apakah baik?

Mengurangi nilai adat dalam kebaya..
Salah satu hal yang membuat aku sendiri khawatir dengan adanya kebaya korean style ini adalah dia bisa mengurangi nilai budaya dan adat dalam kebaya itu sendiri. Kebaya memang sudah ada sejak lama dan sudah mengalami banyak evolusinya, tetapi, bila ditambah embel-embel 'korean style', kekhawatirannya adalah nilai warisan budaya indonesia di dalamnya bisa berkurang.

Tidak hanya nilai adat, bisa hilang juga adatnya..
Selain kehilangan nilai adatnya, jika kita lebih memilih menggunakan kebaya korean-style dibandingkan kebaya biasa, maka lama-lama, kebaya tersebut akan hilang eksistensinya. Hal tersebut karena kecenderungan masyarakat yang lebih suka menggunakan sesuatu yang trendy dibandingkan sesuatu yang dianggap so last season.

Fashion is fashion..
Debat yang akan memang selalu menjadi poin utama. Fashion bagaimanapun adalah fashion. Dalam hal ini aku setuju. Fashion adalah sebuah seni dalam menyuarakan suara-suara unik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Seni untuk mencampurkan hal-hal berbeda, mulai dari emotional yang berbeda, bahkan budaya juga. Tapi, jika salah satu konsekuensinya adalah extinction of our own heritage, apakah hal tersebut layak diperjuangkan?
 
Pendapat pribadi aku sih..
Di masa modern yang penuh kemajuan teknologi dan hal-hal menggiurkan diluar, kita tetap harus tau bagaimana cara untuk meng-rem diri kita, jangan sampai kita kehilangan jati diri kita kepada hiruk pikuk dunia modern luar. Salah satu caranya adalah dengan menjaga heritage yang kita miliki, no?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline