Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Epilog, Lampu Panggung Telah Padam

Diperbarui: 2 Oktober 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Epilog, Lampu Panggung Telah Padam. Jalan sunyi. Gambar oleh jodeng/ Pixabay 

Akhirnya sampai juga di ujung
Segala sorak
Sorot seribu lampu
Ternyata itu hanya selintas temu
Itu mungkin terjadi karena selama ini
Kita menciptakan panggung-panggung palsu
Kerakusan yang selalu haus
Kekuasaan itu mempunyai dua muara
: Mulia atau hina
Di mana kawan, ke mana tepuk tangan
Menghilang perlahan
Langkah terakhir siapa yang akan
mengantar
Sepertinya banyak yang sengaja menghindar
Bahkan dulu suara-suara yang dapat
dibayar
Sekadar melambaikan tangan pun tidak
Mereka sibuk mencari majikan baru
Menggemakan cinta dan benci lagi
Tergantung siapa yang mengisi pundi-pundi

Sebuah pesta akan selalu berakhir, bukan?

***

Lebakwana, Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline