Aku sering terpaksa bermain drama
dengan cara merenangi lautan kata
Kata-kataku penuh bedak
Menutupi barut-barut luka
Begitu tebal seperti badut
Terlihat lucu
Padahal aku sedang menahan rasa ngilu
yang sangat akut
Seseorang di tempat lain
Sedang membaca musim
Tidak bersandiwara
Tidak pula wajah beralih rupa
Tapi menawarkan banyak kata
Aku ingin selintas angin
Menghangatkan hati
yang sering dingin
Dan setiap waktu
Orang-orang membuat panggung tonil
Bagi dirinya
Untuk sekelilingnya
Berharap ada mimpi yang memanggil
Sementara di sini
Mencumbui luka
Yang kerap gigil
***
Lebakwana, Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H