Seperti diamnya batu
Menyimpan kisah-kisah hening
Di puncak gunung, pinggang bukit,
pada aliran sungai, jalan setapak,
desau angin mengalunkan rintih hutan
yang menyala, tanah ambruk karena
kandungannya dikeruk,
tempat-tempat yang tak pernah
masuk catatan
kota-kota sunyi dalam ramai
desa-desa riuh sepenuh diam
berkelebatan pada mata
yang mengumpulkan bara, di dada
menyimpan ledakan, pada lidah
yang menunggu tiba saatnya
Merambat, terus merambat
Siap membakar
Kepada istana yang lupa
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H