Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Jakarta pada Sepotong Kisah

Diperbarui: 23 Juni 2024   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi--Kapal-kapal lokal dan perahu-perahu layar di Pelabuhan Sunda Kelapa tampak malang-melintang hingga alur pelayaran menjadi macet sama sekali, 20 Mei 1974. (KOMPAS)

Deretkan saja kata-kata
Dari banyak cinta di Sunda Kelapa
Lalu memperpanjang jarak pada peta
Dan nafsu menancapkan bendera
Lahirlah Jayakarta 

Lada, pala, dan harum segala rempah
Tempat kapal sandar sepenuh singgah
Mengundang cinta dari negeri yang entah
Berderak-derak amuk
Benci dan luka menggantikan bendera
Batavia, Batavia 

Kali Ciliwung yang dingin
Diam-diam mengalirkan bara
Menyala, cinta kembali membakar
Tertulislah Jakarta 

Kota menjadi pusaran kalimat
Juga tempat belajar congkak
Menyusun kata dan jumlah angka 

Kini Ciliwung kumuh
Rasa dingin menular pada wajah-wajah
penghuninya
Siapa lemah akan terinjak
Merasa kuat banyak penantang siap menunggu
"Lu jual, gua beli!"

Namun, Jakarta tetaplah cinta
yang menggoda
Kerlingan mata yang menggelegak
Terlihat dari jauh
Berbondong-bondong orang datang
Hasrat menjadi penakluk
Nanti dihitung, tetap tegak
Atau malah langsung terpuruk 

Ilustrasi. Begini suasana di kawasan Kramat, Batavia, saat dipotret pada tahun 1942. (Keystone/Getty images via detik.com)

***

Lebakwana, Juni 2024

* Selamat HUT ke-497 Kota Jakarta.
Jakarta Kota Global Berjuta pesona.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline