Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Musim Kampanye

Diperbarui: 1 Desember 2023   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kampanye. Gambar oleh MgRol112 | republika.co.id

Kota bertamu ke rumahku
Lewat perempuan
yang matanya lebam
Ingin memecahkan batu
Justru itu membuat harapan ngilu
Sajak-sajak luka di perempatan jalan
Dari seorang berpakaian badut
Berusaha sembunyikan hujan
Lewat wajah dengan tebal riasan
Dan tubuh-tubuh perak
Diam batu
Menengadahkan rindu

Pada waktu yang lain
Desa ada di beranda rumahku
Lewat gemetar di tubuh petani
Menitipkan cemas
Anak-anaknya yang pergi
Orang-orang kota yang menghampiri
Sawah ladang lepas
Menjadi tonggak-tonggak industri

Kini musim kampanye
Tumbuh liar kata-kata mabuk
Di pintu subuh
Berharap ada yang mengetuk
Satu keluarga berbagi
Ayah-ibu memilih ragu
Dua anak bingung tak tentu
Sudah menerima lima kilogram beras
Hingga berlumut
Lima tahun janji

Seorang anak muda ngakak
Seorang lagi muak
Kota-desa menjadi bungkuk
Dibebani banyak baliho
Juga spanduk
Tak tahu itu gambar siapa
Mengirimkan isyarat cinta
Atau cara mengelabui
Yang paling paripurna
Besok mungkin ia membuat cerita
Atau, barangkali, malah menjadi bahan
kata-kata

Kita linglung
Menjadi desa atau bagian kota
Atau di antara keduanya
Atau hanya sebagai pembaca

Atau pura-pura buta aksara

***

Lebakwana, November 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline