Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi: Beberapa Tahun Kemudian

Diperbarui: 17 September 2023   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Gambar oleh GPoulsen/ Pixabay

Hari ini, suatu saat kita akan mengenangnya
Sebagai pada suatu hari
Kita bertemu karena sebuah janji
Atau, mungkin, karena waktu yang mempertemukan
Kita mencatat titik pertemuan
Adalah sebuah tempat kenangan

Apa yang kauingat?

Barangkali kau menulis senja pada bibir gelasmu
Aliran kopi hangat di tenggorokan
Musik yang lirih, percakapan yang pelan

Sedang aku, seingatku, ada dua pasang lain di pojok, juga berbincang dalam diam
Ada seorang lelaki sendiri
Seorang lagi gadis dalam sunyi
Dan cara kau mengelap bibirmu dengan tisu
(Jangan marah, momen ini yang membuatku terkenang)

Lampu-lampu kota mulai menyala

Beberapa tahun kemudian
Kita sampai pada hari ini
Kita mengulang kenang
Saat-saat pada suatu hari
Di tempat ini lagi
Susunan meja-kursi sudah berubah
Karyawannya pun sudah berganti
Yang masih tetap: kopinya yang enak

Sama, kita berhadap-hadapan kembali
Cuma kini kita diiringi dua surga yang lucu-lucu
"Kenapa Ayah tertawa sendiri?" tanya gadis kecil kita
"Tanya dengan ibumu." Aku menatap dirimu
Ah, mukamu memerah
Memukul punggung tanganku
Tertawa, pelan

***

Lebakwana, September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline