Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi: Pada Sebuah Ruang

Diperbarui: 16 Agustus 2023   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto oleh Brett Sayles/ Pexels

Malam ini aku ingin kau menemaniku berbincang
Sambil melihat bulan yang tinggal separuh
Menyembul di balik gedung
Pendar cahayanya begitu murung
Menembus jendela kaca
Pada ketinggian lantai 19
Tempat kita kini bermuka-muka

Kau tidak minum kopi
Asam lambungmu bisa melonjak, begitu alasanmu
Kita lebih banyak dalam diam

Aku bercerita, kota telah mengirimkan
sungai hitam dalam kepalaku
Bau bacin. Mampat
Ini membuat penduduknya menjadi lebih dingin
Lalu menciptakan kehangatan pura-pura
dalam grup percakapan

Kau merapatkan jaketmu
Kurasa bukan hawa AC ruangan ini
Membuat tubuh kita menggigil

Katamu,
Lebakwana atau Jakarta hanya nama-nama
Ia bisa berpindah tempat
atau bertukar alamat
Menyinggahi banyak kota
Membuat cerita mungkin takkan tamat

Lalu kau membuka jaketmu
Sepatumu
Menggerai rambutmu yang wangi
Juga membuka pakaianmu yang lain
Menaikkan angka pada AC
Hey, ini akan bertambah dingin, protesku
Kau memandangku, tersenyum
Meledakkan magma dalam tubuhmu
Ruangan mendidih
Membentuk embun
Pada keningmu
Pada tubuhku

***

Lebakwana, Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline