Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi: Lampu-Lampu Dalam Kepala

Diperbarui: 5 September 2022   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lampu kota di malam hari. Sumber: holdosi/Pixabay.com

Seberapa sering kita memasukkan kota-kota dalam kepala Memindahkan lampu-lampu, masuk ke lorong-lorong ingatan. Mimpi-mimpi acap tak menemui jalan

Di jalanan orang-orang berusaha membagi ngakak. Menutupi luka yang tiap sebentar selalu retak

Dan kita seperti mementaskan sebuah drama, tapi tak mengerti sedang memerankan apa. Cerita-cerita cepat sekali berubah. Hari ini melakonkan tabah, esok tentang hati yang patah

Tangisan anak ikut terbawa, pada riuh lalu lintas jalan, pengapnya asap pabrik, dan ringkihnya tubuh  tersebab aliran napas yang tercekik

Kita terguncang-guncang di dalam angkutan kota, terayun-ayun di kereta

Membuka HP. Membaca atau membalas pesan, melihat gambar, potongan berita, atau hanya berpura-pura, karena memang, tak ada lagi paket data

Kita ingin lampu-lampu
Agar tak gelap pandang
karena selama ini selalu di barisan para pecundang

***

Lebakwana, September 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline