Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Lanskap Pagi

Diperbarui: 6 Juni 2022   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto oleh Duong Nhan/ Pexels 

Seperti katamu, kucoba menghirup udara pagi. Ada embun, akumulasi rasa dingin semalam

Di ruas jalan seseorang berlari-lari kecil. Ada juga yang bersepeda, atau membawa bayinya dalam kereta mungil

Sebuah pokok pepaya, bergelantungan buah yang lebat. Seseorang, "Petik  saja buah atau daunnya. Sengaja ditanam dengan cinta, diperuntukkan bagi siapa saja."

Aku tidak mengambilnya. Aku sedang memikirkan kenapa akhir-akhir ini kehangatan cepat sekali meleleh

Biarlah 

Cinta memang  tidak semanis dalam novel. Ia terkadang cepat tumbuh, tapi tanpa disadari cepat pula rapuh

Lalu kupesan semangkuk bubur ayam. Barangkali saja dapat memberi kehangatan yang sempat tenggelam 

***

Lebakwana, Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline