Seperti katamu, kucoba menghirup udara pagi. Ada embun, akumulasi rasa dingin semalam
Di ruas jalan seseorang berlari-lari kecil. Ada juga yang bersepeda, atau membawa bayinya dalam kereta mungil
Sebuah pokok pepaya, bergelantungan buah yang lebat. Seseorang, "Petik saja buah atau daunnya. Sengaja ditanam dengan cinta, diperuntukkan bagi siapa saja."
Aku tidak mengambilnya. Aku sedang memikirkan kenapa akhir-akhir ini kehangatan cepat sekali meleleh
Biarlah
Cinta memang tidak semanis dalam novel. Ia terkadang cepat tumbuh, tapi tanpa disadari cepat pula rapuh
Lalu kupesan semangkuk bubur ayam. Barangkali saja dapat memberi kehangatan yang sempat tenggelam
***
Lebakwana, Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H