Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Minggat

Diperbarui: 25 Oktober 2021   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: artpal.com via Pinterest 

Aku berusaha lepas dari jalinan ingatanmu, tapi kau tak mau minggat dari ruang kepalaku

Kata mengair terjun

Menggenang menjadi kalimat, menjadi lautan cerita, mengirimkan debur. Pantai-pantai yang cemas. Apakah ia akan menjadi tumpuan alamat

Ada, "Kakiku memar," katamu, saat terjatuh dari sepeda pada suatu pagi. Ada lagi, napas kita hampir putus waktu berlari ke stasiun; kereta sudah berangkat. Ada lagi, kau tak suka bakso, aku tak suka penjualnya (ada lagi, kau mencubit perutku). Ada lagi, kembang. Ada lagi, marah. Ada lagi, diam. Ada lagi, di malam yang gigil kau mengirimkan hangat: "Hai!"

Ada lagi. Bersamamu selalu ada lagi cerita baru

Ternyata cinta itu rumit juga, ya

Kesimpulan: Aku tidak bisa minggat darimu

***

Lebakwana, Oktober 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline