Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Perempuan-Perempuan Laron

Diperbarui: 23 September 2021   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Gambar oleh Gerda Papendick/ Pinterest 

Iklan-iklan, berbaris pada lampu, rindu yang terjerembab, kepada kampung halaman, tanah, sawah, di mana entah. Kenangan yang memagut 

Lalu kota, menggoda laron-laron beterbangan. Padahal dia api yang menjebak, membakar harapan 

Gincu pada tubuh. Ngakak lupa hingga subuh. Doa-doa orang tua tak lagi tersentuh. Tenggelam di jalanan setiap pagi, dada pecah karena asap industri, lupa apakah masih ada sisa tenaga, dan tak ingat lagi, tak penting lagi, air mata 

Merah, putih, hitam; cerita-cerita. Nyanyian. Api di tubuh kota selalu hidup. Serbuan perempuan-perempuan laron tak pernah redup 

***

Lebakwana, September 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline