Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Bab Terakhir Pelajaran Kematian

Diperbarui: 16 Juli 2021   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto oleh Jose Antonia Alba/ Pixabay.com

mari beramsal pada daun, yang merindu hijau dan rimbun, tapi akhirnya takbisa menolak layu, kering, dan gugur 

pun, usia yang jauh menapaki rantau, tapi waktu seperti jebakan ranjau, tidak tahu kapan meledak, tiba-tiba saja sudah mengantarkan kita ke depan pintu kubur 

menghentikan senda-gurau, harta, sahabat, anak istri segala cerita, dan pengingat hanya sebegitu batas cinta 

air mata, air mata memang ada, mengiringi sebentar saja, mungkin ada salvo, mungkin dibaca ulang kisah-kisah, lalu lupa dulu kita siapa

siapa, ya

seharusnya sejak lama kita tak berhitung menabur kebaikan, takut dan selalu mengingat tuhan, nanti diapungkan oleh doa-doa, siapa saja, adalah menjadi bekal terbaik dalam perjalanan pulang 

***

Lebakwana, Juli 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline