Percakapan pada suatu hari yang aneh. Langit murung, tapi kau selalu mengirimkan matahari dari Timur. Cuaca tak jadi mendung
Hari-hari kemudian menjadi puitis
Walau tak lagi bicara soal rindu, cinta, dan kawan-kawannya. Kata-kata beterbangan. Sekejap tayang di linimasa, sesudah itu menghilang
Tapi tidak pada tubuh. Tubuhmu selalu ada puisi
Selalu ada puisi. Kalimat-kalimat menjadi basah, padahal huruf-huruf begitu kemarau. Kau kirim tanpa tanya, tiada pula prasangka
Siang ini layar hape menunjukkan pukul 13:58. Aku tidak tahu, menunggu berapa menit kata-kata menjadi pelangi. Tapi aku bisa memastikan detak detik pada tubuhmu telah menjelma menjadi puisi
Tidak apa-apa kalau kauingin menyangkalnya
***
Lebakwana, April 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI