Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi: Bulan Sabit

Diperbarui: 17 Februari 2021   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi malam dan bulan sabit. (sumber: pixabay.com/Syaibatulhamdi)

dalam perbincangan malam ini kita hanya saling duga, siapa yang menyembunyikan rasa sakit, siapa pula yang menelan rasa pahit 

kau
aku

kau mengabarkan bulan sabit dari kegelapan di balik bukit, aku melihat setitik cahaya di luas langit 

setelah itu kita luruh, menjadi kata-kata, menjadi frasa atau klausa, dipinjam menjadi puisi oleh pujangga, menjadi mata dagangan di plaza-plaza, mungkin juga menjadi bara untuk rupiah tak seberapa 

atau takberbunyi, lesap begitu saja 

***

Lebakwana, Februari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline