dalam perbincangan malam ini kita hanya saling duga, siapa yang menyembunyikan rasa sakit, siapa pula yang menelan rasa pahit
kau
aku
kau mengabarkan bulan sabit dari kegelapan di balik bukit, aku melihat setitik cahaya di luas langit
setelah itu kita luruh, menjadi kata-kata, menjadi frasa atau klausa, dipinjam menjadi puisi oleh pujangga, menjadi mata dagangan di plaza-plaza, mungkin juga menjadi bara untuk rupiah tak seberapa
atau takberbunyi, lesap begitu saja
***
Lebakwana, Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H