Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Sawah, Ladang, Kebun, Hutan, Sebentar Lagi

Diperbarui: 20 Desember 2020   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pinterest. 

Rumah-rumah dikelilingi sawah, ladang, kebun, hutan, panorama hijau 

udara sejuk 

Pagi-pagi dibangunkan suara-suara unggas, malam diiringi bebunyian serangga 

Itu dulu 

Sebentar lagi panorama hijau menghilang. Sawah, ladang, kebun, hutan, beralih rupa menjadi pabrik-pabrik, pusat-pusat keramaian yang asing

Rumah-rumah dikepung 

Hati terasa sunyi melihat orang-orang berteriak di jalan, bising dengan lalu-lalang kendaraan. Mesin-mesin industri menumpahkan polusi. Orang-orang bergerak seperti dikontrol oleh mesin: pagi berangkat, sore pulang ditimbun kelelahan. Setiap hari 

Kota-kota penuh dalam dada: rengekan tangis bayi yang kehilangan air susu ibunya, karena sang ibu membantu sang suami berlompatan di layar komputer, di ruang-ruang kerja. Juga di jalan. Atau entah di mana saja 

Diburu-buru

Dada harus dipenuhi kota-kota. Agar sekotak impian yang tertinggal di rumah tidak pecah, berhamburan, tidak menjadi apa-apa 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline