Tumbuh sayap menyerbu pusat cahaya. Disangka cahaya adalah rindu yang memagut. Tapi malah kematian datang menjemput
Laron-laron berterbangan, penanda akan datang musim hujan. Berharap bisa menghamparkan impian
Kitalah laron-laron itu, ingin cepat mengubah keadaan
Terbang bebas sekehendak hati, terpedaya pada kilau dunia, seolah-olah pendarnya takpernah redup tiada henti
Dan kita lalai untuk sejenak tafakur, hingga terlambat saat terbentur, baru terjaga saat melihat sebelah kaki sudah berada di pintu kubur
***
Lebakwana, November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H