"Profesor Joko?"
Profesor Joko mengangguk.
"Saya ingin minta bantuan Anda."
"Ya...?"
"Saya berharap Anda dapat menolong saya, mencegah kelahiran anak-anak saya."
Raut muka Profesor Joko tampak sekali tak senang. Ibu ini buang-buang waktu saja.
"Ibu keliru menghadap saya. Seharusnya Ibu menemui bidan atau dokter ahli kandungan."
"Tidak, saya tidak keliru. Anda ahli fisika, bukan?"
"Ya."
"Dokter ahli kandungan siapa pun tak ada yang sanggup menolong saya. Cuma Anda harapan saya."