Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Seorang Lelaki yang Bercakap-cakap dengan Perempuan yang Selalu Merasa Dirinya Baik-baik Saja

Diperbarui: 4 Oktober 2020   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber Pikrepo.com. 

Lelaki: Kukabarkan kepadamu tentang taman kota, tempat anak-anak bermain; orang-orang melepaskan penat setelah seharian melarungkan cinta di jalan, di pabrik, di kantor, di tempat-tempat yang tak tercatat atau yang tak bernama; sepasang kekasih duduk di bangku taman, mereka-reka mimpi masa depan

Perempuan: Aku adalah puisi pada arah empat mata angin. Berjalan sesuai kehendak, berlari hingga batas ingin 

Lelaki: Tidak. Kau takbisa beranjak dari  masa lalu, membawa gerimis dalam bola matamu. Masuklah ke dalam cermin, selalu ada kabut di wajahmu 

Perempuan: Aku baik-baik saja 

Lelaki: Tapi kau selalu berdiri di jendela. Berharap ada cinta singgah di beranda 

Perempuan: Jendela adalah cara hatiku merasakan kehangatan sinar matahari; bermain-main dengan cahaya bulan saat datang kegelapan. Tapi aku tidak lupa menikmati cahaya lampu-lampu, warna-warna di etalase toko; juga cerita-cerita di balik gaun pesta 

Lelaki: Kau hanya menutupi luka sementara. Padahal masa lalu sering  mengirimkan nyeri pada dada 

Perempuan: Aku memang takbisa memakai topeng di hadapanmu 

Lelaki: Tak selamanya selalu badai; dia pasti akan cepat usai, walaupun impian belum sempat tergapai. Bahkan di antara hujan dan matahari, selalu berharap munculnya pelangi 

Suatu saat ada seseorang membawa setangkai mawar untukmu, sembari mengajarkan bagaimana menghidu harumnya tanpa tertusuk duri. Kalaupun terkena, ia akan ikut  bersamamu merasakan luka 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline