Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Sepanjang Jalan Puisi

Diperbarui: 14 Juni 2020   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Gambar oleh Flora Westbrook/ Pexels 

Tersebutlah puisi, makna di sebuah kata, bermukim di balik bukit, rerimbunan perdu, bunga-bunga, pokok-pokok kayu, sungai dari mata air yang jernih, mengalir sepenuh puisi, memecah di bebatuan, sepenuh cinta, cinta seperti kicau burung-burung menyambut pagi, menjemput matahari yang sinarnya menyembul di antara nyanyian, menyusuri lembut di hamparan sabana, bunga-bunga bermekaran warna-warni, lebah yang menghisap nektar, kupu-kupu dengan sayap pelangi 

Ada pula kota-kota, berpuisi tanpa majas, pada jalanan dengan aspal yang mengelupas, gedung-gedung berdiri sunyi, tugu-tugu ragu mengucapkan selamat datang, kepada orang-orang yang bertaruh di lapak-lapak kehidupan,  nantilah dihitung, apakah keluar menjadi pemenang, atau bahan tertawaan sebagai pecundang 

Televisi yang jarang menyala, karena berisi orang-orang aneh bersalin rupa

Keramaian yang mati

Demikianlah 

***

Cilegon, Juni 2020. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline