Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Jendela yang Lautan

Diperbarui: 17 Mei 2020   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Gambar oleh Jeremie Peron/ Pixabay.com 

Di atasnya aku berlayar, membelah ombak menyelami kata-kata. Hanyut aku, terseret pada negeri-negeri dengan hutan-hutan yang basah, hingga menyusuri tanah tempat tenggelamnya matahari, tanah-tanah yang pecah dan tempat di mana air mudah membeku 

Padanya juga aku menyerap rasa, untaian kata para pujangga, tentang cinta, amuk, juga api yang menyala 

Atau tuturan kisah, berulang-ulang disampaikan penunggang kuda, juga para petualang 

Atau melihat tanah-tanah asing tak bertuan, jejak-jejak tersembunyi pada pahatan dinding goa, dan dasar kelam sebuah lautan 

Flora-fauna, bintang-gemintang, serta keteraturan planet-planet pada galaksi Andromeda 

Tapi kini jendela itu terlihat rapuh, tergusur dengan kemudahan cerita dengan sekali sentuh

Jendela itu, buku itu, mudah-mudahan tidak lantas ditinggal sendirian. Tak ada yang membukanya. Berdebu

***

Cilegon, Mei 2020 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline