Kau belajar jatuh cinta kepada burung-burung, tanpa ragu pagi-pagi keluar dari sarang, pulang perut terisi penuh saat petang
Kau belajar jatuh cinta kepada semut-semut, yang selalu saling sapa saat bersua dengan teman-temannya, dan bila bertemu makanan yang besar mereka membawanya bersama-sama
Kau belajar jatuh cinta kepada laba-laba, berdiam sabar menunggu di sarang, dan yakin ada makanan yang terperangkap tanpa diundang
Kau belajar jatuh cinta kepada harimau si raja rimba, yang begitu kuat dan cepat mengejar mangsa, tapi hanya satu yang dikejar, dan memakannya sesuai takaran perutnya
Kau ingin banyak belajar untuk jatuh cinta, tapi matamu yang kecil itu malah mengunyah teman-temanmu, menelan jalan, hutan, gunung, sungai-sungai, sawah, kebun, gedung-gedung, lampu-lampu, dan kau tertawa menelan air mata orang lain
Kau ingin belajar jatuh cinta, tapi engkau tidak mau belajar tentang arti cinta yang sebenarnya
***
Cilegon, Mei 2020
Catatan.
Puisi ini pernah tayang di Secangkirkopibersama.com.