Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Kutitipkan Puisi Ini

Diperbarui: 23 April 2020   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto oleh Maryse dari Pixabay.com. 

Kutitipkan puisi ini pada lambung-lambung yang sepi, karena beberapa hari belum terisi, sementara mata-mata yang melihat mendadak membuta, amnesia kepada tetangga maupun saudara 

Kutitipkan juga puisi ini kepada mata yang mempunyai hati, untuk hati yang memiliki mata, agar tahu tentang banyaknya perih yang tak beruntung, menyusuri hari dengan tubuh limbung 

Aku ingin juga puisi ini dibaca peracik kata, yang tak ada tara dalam melarungkan benci dan cinta di kanal linimasa, tanpa melewati banding dan saring, untuk luapan sesaat tentang diri yang merasa paling 

Tapi aku ragu untuk menitipkan puisi ini kepada yang mempunyai sepatu, yang digunakan untuk menginjak, lebih peduli hanya kepada kelompok dan puak 

Tak arif bagaimana berpijak di jalan yang bijak 

***

Cilegon, April 2020. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline