Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi: Peniup Bara, Ini Kisahnya

Diperbarui: 10 Maret 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (sumber: pixabay.com/santarina81)

Pada setiap masa akan selalu ada peniup bara, menjaga api agar tetap menyala. Bukan karena ingin cinta selalu terjaga, tapi agar hati mudah terbakar. Rindu tak bisa lagi mengakar

Demikianlah kisah dari empunya cerita, dari dongeng dari legenda dari gambar-gambar terpahat di batu-batu atau dinding goa, dirangkai petualang ditambah-kurang oleh para pengembara 

Dari tuturan mulut ke mulut, menjadi jalinan kata saling bertaut

Mungkin Sengkuni dapat dijadikan cermin diri, mengajarkan hati untuk bunuh diri, dua keluarga, satu ibu satu darah, tanpa sadar buat palagan, cinta tersayat hingga berlarat-larat penuh amarah 

Tak peduli Kurawa atau Pandawa, karena bisa bermetamorfosis pada siapa saja 

Pun Sengkuni, akan selalu lahir, bukan karena mengikuti garis takdir, tapi makin keruhnya kejernihan berpikir. Dan tentu kisah perseteruan dibuat membesar semakin berkembang, tak  peduli akan berakhir menjadi abu atau arang

***

Cilegon, Maret 2020 

Catatan. Sengkuni adalah tokoh licik dalam epos Mahabarata, kisah perseteruan dua kelompok yang ada pertalian darah: Kurawa ( antagonis ) melawan saudaranya Pandawa ( protagonis ). Sengkuni sendiri berpihak pada Kurawa. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline