Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi | Perempuan Februari dan Cerita tentang Hujan

Diperbarui: 12 Februari 2020   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com. 

Apa yang kau ingat tentang hujan, katamu suatu ketika 

Pertemuan, aku menjawab kala itu. Kita dipertemukan hujan. Tentu kau ingat, tentang Februari yang membuat kita berlari, menghindar dari terpaan hujan 

Februari memang bulan yang masih basah. Kita bertukar nama, kemudian bercerita apa saja. Atau sebenarnya, kita saling melepaskan resah 

Kau bercerita tentang kucing yang lucu, juga seorang lelaki yang ragu akan rumah tempat berteduh, tempat impian bercumbu, hingga beranak bercucu

Aku hanya diam sebagai pendengar 

Aku juga tidak tahu, kenapa kau begitu mudahnya bercerita. Padahal kita belum lama bertegur sapa. "Aku tak ingin kepalaku pecah,"  katamu memberikan alasan 

Hujan reda. Kita berpisah begitu saja 

Dan pertemuan perpisahan adalah pengulangan kejadian, dari masa lalu, dan mungkin untuk masa yang akan datang 

Seperti halnya Februari. Dia datang lagi, dengan cerita yang baru atau yang sudah pernah terjadi. Kadang terlupakan, atau selintas menggenang dalam ingatan 

Tapi yang pasti, Perempuan Februari - aku menyebutmu begitu - kusimpan sorot mata dan senyummu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline