Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Membaca Cinta di Angka 25

Diperbarui: 16 Desember 2019   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com 

Bagaimana menurutmu kita menyikapi sebuah kenangan. Membasuhnya atau memaafkannya 

Tentu kita tak akan  menjejak-ulang di jalan mana kaki kita pernah terluka. Dan kabut-kabut yang menghalangi pandangan, menusuk perih. Kita sudah terbiasa tak mempersoalkan, apakah itu air yang keluar dari tubuh yang berkeringat, atau air yang menyembul di sudut bola mata

Mengukur sebuah perjalanan bukanlah dengan seberapa banyak bekas luka, tapi seberapa sering berbagi bahagia 

Dan 25 bukanlah sekadar angka-angka. Dia adalah pengingat, gigi kita yang sering gemetar, karena tak kokoh lagi di tampuknya. Mata melihat gambar-gambar yang pecah, dan juga sulit mengingat banyak nama-nama

Waktu memang harus terus berjalan, seperti halnya Bening  dan  Tuah, buah cinta kita, yang kita harapkan mereka dapat menggenggam dunia. Bukan untuk kita, tapi untuk kehidupan mereka

Jadi, mari ucapkan selamat untuk kita berdua

***

Cilegon, Desember 2019 

Catatan. Hari ini adalah "Kawin  Perak" saya dan istri. 

Jakarta, 16 Desember 1994 --- Cilegon, 16 Desember 2019. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline