Bagaimana menurutmu kita menyikapi sebuah kenangan. Membasuhnya atau memaafkannya
Tentu kita tak akan menjejak-ulang di jalan mana kaki kita pernah terluka. Dan kabut-kabut yang menghalangi pandangan, menusuk perih. Kita sudah terbiasa tak mempersoalkan, apakah itu air yang keluar dari tubuh yang berkeringat, atau air yang menyembul di sudut bola mata
Mengukur sebuah perjalanan bukanlah dengan seberapa banyak bekas luka, tapi seberapa sering berbagi bahagia
Dan 25 bukanlah sekadar angka-angka. Dia adalah pengingat, gigi kita yang sering gemetar, karena tak kokoh lagi di tampuknya. Mata melihat gambar-gambar yang pecah, dan juga sulit mengingat banyak nama-nama
Waktu memang harus terus berjalan, seperti halnya Bening dan Tuah, buah cinta kita, yang kita harapkan mereka dapat menggenggam dunia. Bukan untuk kita, tapi untuk kehidupan mereka
Jadi, mari ucapkan selamat untuk kita berdua
***
Cilegon, Desember 2019
Catatan. Hari ini adalah "Kawin Perak" saya dan istri.
Jakarta, 16 Desember 1994 --- Cilegon, 16 Desember 2019.