Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Rhapsody untuk Perempuan yang Kucinta

Diperbarui: 14 Desember 2019   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                        

Sajakku adalah nyanyian ombak, bersama dendang nelayan, perahu-perahu siap kembangkan layar, membelah harapan yang luas terbentang 

Tak jarang dingin malam menusuk tulang, sekerlip cahaya bintang beri petunjuk ke mana menyusuri mimpi-mimpi yang dirompak, terombang-ambing oleh badai harapan, tapi kemudian menyerah pecah menghantam batu karang 

Sajakku adalah senja di sebuah kota, yang bising dengan suara-suara, tapi tetap saja lampu-lampunya menyala dengan segala goda dan penuh pesona 

Sajakku adalah tarian ritmis, menghentak-hentak, menghisap penuh magis. Menajam menjadi jarum-jarum air, yang dimuntahkan awan yang rekah, tersebab doa-doa menembus langit sang Mahaberkah 

Ada lukisan busur hujan di sana, di tepi langit, tempat di mana tak ada lagi yang namanya rasa sakit 

Sajakku juga adalah serpihan-serpihan ingatan, yang satu persatu mulai gugur dengan bertambahnya usia, tapi percayalah, rindu dan cintaku tak pernah renta 

***

Cilegon, Desember 2019. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline