Di tempatku sudah turun hujan, memang sebelumnya udara begitu gerah, yang konon sebagai pertanda tanah akan basah
Tapi orang-orang masih sibuk menghitung-hitung percakapan yang tak perlu, membilang panggung di mana akan memainkan drama sewaktu-waktu. Apa mereka sudah lupa, panggung adalah tempat permainan yang menipu
Kita terpaku dengan cerita yang mengharu-biru, tersenyum dengan roman percintaan yang lucu, dan ketika lampu sudah padam kita hanya mengingatnya sambil lalu, karena esok ada cerita lain yang menunggu
Di tempat lain orang-orang telah menyambut hujan dengan doa-doa yang menderas, mengaliri dinding hati yang sudah lama mengeras, dikarenakan harapan-harapan selalu berhadapan dengan batu cadas
Ada sebagian lagi, orang-orang menabung kebencian dijadikan jalan pintas, seolah-olah itu suatu hal yang pantas, hingga bila tiba saatnya nanti tabungan itu dipecahkan, dideretkan berhari-hari, dan dendam seperti terbayar impas
Dan saat panggung kembali ditegakkan, itulah waktu yang tepat untuk membidik sasaran
***
Cilegon, November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H