Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Puisi | Jalan

Diperbarui: 26 Oktober 2019   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com 

sebenarnya apa yang kita cari selama ini, menyusuri jalan yang sama setiap hari: debu, lampu-lampu yang beku, dan sapaan-sapaan sambil lalu

orang-orang duduk bercengkerama mengulang-ulang cerita, membicarakan  tetangga atau kawan sekerja, atau mengumpat pemerintah yang lamban menghapus air mata. "Bu, kopi tiga rokok setengah. Nanti habis gajian."

jalan sepanjang umur. Anak yang merengek, Istri yang mengeluh. Pusat-pusat belanja, mobil-mobil mewah, cerobong asap pabrik, setiap hari terlihat hanya seperti siluet - kabur, kemudian menanam ilalang di kepala-kepala, yang akarnya menjalar ke pembuluh darah dan menjadi daging tumbuh, hingga tak sempat tunduk tafakur 

satu per satu mimpi pun gugur

ini jalanku, dan kau tak perlu untuk tak enak hati, kalau kau tak ingin mengakui sebagai jalanmu

***

Cilegon, Oktober 2019 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline