Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Luka

Diperbarui: 23 September 2019   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com

Panggil aku mawar. Tapi kau lupa saat aku wangi semerbak. Kau mengingatku hanya sebagai yang mempunyai duri  

Aku kenangan. Tapi kau mengingatku tentang masa-masa lalu yang kelam 

Aku adalah teori-teori bagaimana untuk  saling cinta, tapi engkau membacaku sebagai sesuatu yang pantas untuk patah hati 

Kau menyebutku rindu, tapi kau pula yang mengenalkan aku kepada pilu

Aku cinta, tapi kau menuduhku sebagai pembuat bara 

Aku takut mengenalkan diriku sebagai pelangi, karena kau mengenangku sebagai hujan yang menenggelamkan 

Aku drama Romeo dan Juliet, tapi kau menyesali aku mati berpelukan dalam kubur

Aku kawan. Tapi kali ini aku tak berani sedih, walau kau meninggalkan 

Aku air mata

Masihkah kau tak terima, itu hartaku satu-satunya yang aku punya 

***

Cilegon, 2019 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline