Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Beri Aku Kalimantan

Diperbarui: 15 September 2019   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com

aku hirup lembabnya rerimbunan pohon, mengisi paru-paruku yang sudah terlalu lama kropos dijalari kata-kata yang polutan

menyanyi di gemercik air yang jernih, menari, memekik, bergelayutan di antara pokok-pokok kayu bersama siamang dan orangutan 

beri aku Kalimantan 

tapi kini paru-paru itu batuk, tersedak mendengar gemuruh gergaji berdansa   ngakak, ular-ular, babi hutan, Burung burung gemetar tak tahu ke mana tempat berpijak 

kemudian kilauan titik, satu, dua puluh, seratus, seribu, entah tak terhitung, membesar, gemeretak, merambat menjadi neraka

membumbung, mengabut, tapi ini bukan halimun dari pinggang gunung, ini kegelisahan, kemarahan, juga suara yang tercekik 

beri aku Kalimantan 

akan kubawa kabut ini ke Jakarta, tapi Jakarta begitu jauh 

sangat jauh

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline