1. Perempuan yang mengejar.
Akulah perempuan itu.
Ini bukan tipeku, bukan kebiasaanku. Biasanya para lelaki yang mengejarku, mencoba menarik perhatianku. Ini gara-gara lelaki sialan itu.
Dia, lelaki itu, belakangan ini seperti membayangi gerak-gerikku. Di tempat parkir, super market, di tempatku bekerja, juga saat aku berada di apartemenku, aku merasa lelaki itu mengawasiku dari kejauhan.
Awalnya aku risih, jengkel, tapi kemudian... takut. Jangan-jangan lelaki ini seorang penjahat, psikopat, atau kelainan jiwa lainnya? Apakah nanti ia akan mengikat kedua tanganku, merobek-robek pakaianku, mencambukiku, atau...?
Ah, tidak!
Lelaki itu berwajah murung. Seperti memendam perasaan yang ia tidak tahu ke mana akan ditumpahkan. Entah kenapa ada perasaan ganjil yang menyelusup dalam hatiku.
Ada perayaan iba, ada perasaan hangat kalau ia sedang memperhatikanku, ada perasaan nyaman - aku membayangkan - dalam pelukannya. Ada...!
Gila! Ini Gila!
Aku tidak pernah mengenalnya, tidak pernah bertegur sapa, tapi kenapa aku membayangkan telah mengenalnya begitu lama. Aku juga merasakan kini ia berada dalam satu ruangan denganku di kafe ini. Aku tahu ia duduk di sudut, sesekali memperhatikanku. Aku merasakan.