Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Dongeng Tiga Pedagang

Diperbarui: 30 Juni 2019   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada jaman kini tersebutlah tiga pedagang. Bersaing beriringan untuk mendapatkan banyak uang. Mereka berdampingan dengan mata dagangan berlainan. Satu berjualan mainan, satunya lagi menjual hp, yang ketiga berdagang buah-buahan 

Mereka berinovasi agar banyak pembeli. Dari banting harga hingga iming-iming hadiah naik haji 

Kini ceritanya lain lagi. Mereka menulis kata-kata agar menarik mata. 

Pedagang mainan menulis: Mainan canggih buatan Cina. Negara lain tidak bisa membuatnya 

Pedagang hp menulis: Asli buatan Korea. Negara lain tidak bisa menirunya 

Pedagang buah-buahan diam saja, tak tahu harus menulis apa. Pedagang mainan dan pedagang hp tertawa sampai keluar air mata. 

Untunglah ia berteman dengan penyair gila yang puisinya selalu ditolak media. Berbisik ia beri saran kepada pedagang buah-buahan. Pedagang buah-buahan nyengir dengan ide penyair 

Esoknya ia menulis di sebuah kertas. Tentang ide penyair yang sangat bernas. Inilah dia:

Harga murah. Asli buatan Tuhan. Cina dan Korea tidak dapat membuatnya 

Pedagang mainan dan pedagang hp tak mampu bersuara. Kini giliran penghuni surga yang tertawa 

Demikianlah. Itu saja 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline