Pada jaman kini tersebutlah tiga pedagang. Bersaing beriringan untuk mendapatkan banyak uang. Mereka berdampingan dengan mata dagangan berlainan. Satu berjualan mainan, satunya lagi menjual hp, yang ketiga berdagang buah-buahan
Mereka berinovasi agar banyak pembeli. Dari banting harga hingga iming-iming hadiah naik haji
Kini ceritanya lain lagi. Mereka menulis kata-kata agar menarik mata.
Pedagang mainan menulis: Mainan canggih buatan Cina. Negara lain tidak bisa membuatnya
Pedagang hp menulis: Asli buatan Korea. Negara lain tidak bisa menirunya
Pedagang buah-buahan diam saja, tak tahu harus menulis apa. Pedagang mainan dan pedagang hp tertawa sampai keluar air mata.
Untunglah ia berteman dengan penyair gila yang puisinya selalu ditolak media. Berbisik ia beri saran kepada pedagang buah-buahan. Pedagang buah-buahan nyengir dengan ide penyair
Esoknya ia menulis di sebuah kertas. Tentang ide penyair yang sangat bernas. Inilah dia:
Harga murah. Asli buatan Tuhan. Cina dan Korea tidak dapat membuatnya
Pedagang mainan dan pedagang hp tak mampu bersuara. Kini giliran penghuni surga yang tertawa
Demikianlah. Itu saja