Lihat ke Halaman Asli

Ayah Tuah

TERVERIFIKASI

Penikmat kata

Ini tentang Sebuah Suara yang Menyuruh Sesuara Lain Melihat Cermin

Diperbarui: 25 Juni 2019   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teringatlah tentang pantun lama, dari guru esde muda yang matanya hidup saat bercerita ( aku terpelanting jauh ke belakang, pada suatu masa ) 

Berburu ke padang datar 

Dapat rusa belang kaki

Suara guru muda itu bersipongang, melompati ruang dan waktu. Katanya, berjalanlah sampai ke batas, untuk menjaga mata tak mudah menimbang debu di ujung laut lepas 

Jangan pula engkau mengira dapat menyimpan gunung tinggi di kepalamu, padahal di negeri lain ada gunung yang lebih tinggi jauh melampaui anganmu 

Baca juga pepadian yang merunduk malu, tak sanggup dagunya tegak karena kepalanya penuh bulir sesak 

Dan bagaimana bisa kau meminjamkan cermin kepada orang lain, karena cermin setiap saat seharusnya untuk melihat dirimu sendiri 

Maka berjalanlah sampai ke batas, karena 

Berguru kepalang ajar

Bagai bunga kembang tak jadi 

Suara itu berputar-putar dalam kepala 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline