Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Pangeran Kodok

Diperbarui: 7 Desember 2024   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Zaman dahulu kala, tapi belum terlalu dahulu, ada seorang putri yang #cantik. Semua orang mencintainya (atau lebih tepatnya, semua orang mengikutinya) karena dia #beyourself #makeup #livelovelaugh #realme #folbek, dan lebih dari itu bagi banyak orang. Namun, yang terpenting, dia #keren.

Suatu hari, sang Putri memberanikan diri untuk mencari lokasi untuk membuat konten tanpa henti. Sinar matahari lembut (sempurna untuk sesi pemotretan!) jadi dia mengangkat ponselnya, mengambil foto #nofilter #selfie yang menawan. Tidak diragukan lagi banwa sang Putri cantik. Bahkan, dia sangat cantik dalam foto ini. Tapi karena #miring begitu miring, maka dia kehilangan kekuatan genggamannya! Ponsel jatuh dari tangannya, langsung jatuh ke dalam genangan air sisa hujan semalam.

#splash

Jantungnya berdebar kencang. Tidak ada lagi foto. Tidak ada lagi komentar. Tidak ada lagi suka berupa hati. Dan pastinya tidak ada lagi tagar!

Tragedi! Bencana!

Seluruh kisah hidupnya lenyap dalam sekejap. Dia perlu memposting tentang ini, secepatnya. Dia butuh foto untuk menunjukkan kepada seluruh dunia betapa parah kejadian ini. Tangannya meraih sakunya, mencari benda pipih persegi yang akrab itu. Namun, kantongnya kosong. Ponsel yang dicarinya ada di sana, di genangan air becek tak ada ojek.

Dia mengambilnya. Layarnya berkedip, bersinar, tetapi mogok untuk bekerjasama.

Sang Putri duduk dan menangis.

"Ini sangat tidak adil! Ya Tuhan, aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan ponselku kembali menyala normal."

Seorang polisi muncul dari balik bahunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline