Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Barang Hilang

Diperbarui: 4 Desember 2024   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sepuluh hari yang lalu, saat pengaitnya putus, dia menyelipkan gelang itu ke dalam saku jaketnya.

Empat hari yang lalu, ketika hendak mengambil gelang itu, dia tidak menemukannya. Hilang.

Dua hari yang lalu, dia mulai bertanya-tanya apakah gelang itu mungkin telah dicuri. Jaket itu tergantung di lorong. Seseorang mungkin telah mengacak-acak sakunya. Siapa yang datang ke sini?

Maudy dan anak-anak.

Bukan Maudy, bukan!

Tapi anak-anak? Mereka masih kecil, menyukai benda-benda berkilauan, tidak akan tahu bahwa mereka melakukan kesalahan. Dia akan menjelaskan bahwa dia tidak marah. Dia hanya ingin gelangnya kembali.

Dua jam yang lalu, Maudy dan anak-anak tiba. Sembilan puluh menit yang lalu, dia mulai menjelaskan kepada Maudy, dimulai dengan, "Kamu tahu gelang perak pemberian ayahmu, yang berliontin burung hantu hijau berkilau?"

Saat dia melanjutkan, dia melihat Maudy mengerutkan wajahnya karena jijik dan melompat berdiri, memanggil anak-anak untuk ikut. Mereka akan pulang.

Delapan puluh menit yang lalu, saat memasuki lorong, mereka mendapati Ren merogoh saku jaket. Berbalik ke arah Maudy, Maudy menyeringai.

Tujuh puluh sembilan menit yang lalu, Maudy menyadari Ren memegang burung hantu plastik hijau dan berkata bahwa dia memberikannya kepada Nana karena dia kehilangan burung hantu hijau miliknya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline