Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Maut Capricorn

Diperbarui: 25 November 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Pria itu tinggi, hampir kurus kering, tetapi anehnya tampan dengan cara tersendiri. Dia mengenakan setelan jas cokelat, dan wajah yang panjang, tampak sedih meskipun entah bagaimana tampak muda.

Deanna tak jauh darinya, dan mereka berdiri di peron menunggu kereta komuter pukul 10:49 malam.

"Apa zodiakmu?" tanyanya tiba-tiba.

Sungguh kuno! Deanna tidak percaya masih ada orang yang menggunakan kalimat itu.

"Aku Capricorn," jawab Deanna, bertanya-tanya apa yang sebenarnya yang sedang dilakukannya.

"Kok bisa kebetulan?" katanya. "Aku juga. Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat dan minum?"

"Aku rasa tidak," jawab Deanna saat kereta mendekat. "Karena zodiak kita sama, aku khawatir kita akan terlalu mirip untuk menikmati hubungan yang intim." Deanna mencoba membuatnya terdengar seperti lelucon ringan.

Pria itu mengambil dompet yang agak tebal dari sakunya, membukanya agar Deanna bisa melihat seberapa banyak uang di dalamnya.

"Aku benar-benar benci minum sendirian," katanya, tersenyum tipis, menggoda, tetapi serius. "Dan aku bisa menjadi orang yang sangat murah hati."

"Setelah dipikir-pikir lagi," kata Deanna, "aku jadi haus sekali, dan kurasa aku bisa memercayaimu. Aku akan senang menemanimu minum."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline