Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Perjalanan di China Town

Diperbarui: 21 September 2024   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kami sedang menunggu antrean panjang lampu lalu lintas di jalan raya tiga jalur yang padat ketika wanita itu mendekati mobil.

Dia menggendong seorang anak laki-laki kecil di punggungnya dengan kain mori lusuh. Dia mendekati jendela mobil, menatapku tanpa bersuara dan mengangkat sebuah CD musik untuk kulihat.

Taylor Swift, pikir.

Ling mengatakan sesuatu dengan melengking kepada pengemudi keluarganya yang telah mengetuk-ngetukkan jarinya pada roda kemudi mobil Buick tujuh penumpang.

Tiba-tiba terdengar bunyi ‘klik’ dan kemudian jendelaku terangkat sepenuhnya.

"Aku menyuruhnya untuk menguncinya," Mei Ling, yang merupakan mantan siswa pertukaran pelajar kami, menjelaskan.

Wanita itu menatapku lagi, lelah dan pasrah. Kemudian dia menjauh, menyeberang di depan kami. Anak laki-laki kecil itu sekarang memegang erat-erat CD di tangannya.

Anaknya mulai menangis, air mata mengalir di wajahnya. Teriakannya mengalahkan suara-suara lain di jalan. Bocah itu mengulurkan lengan kecilnya ke arah mobil. Dia melempar CD itu ke udara dan sesaat CD itu mendarat di kap mobil berwarna abu-abu mengkilap sebelum menghilang dari pandangan. Mobil-mobil di depan kami tiba-tiba mulai bergerak, memberi ruang gerak.

Pengemudi menambah kecepatan dan mobil Buick, yang AC-nya menyala penuh, melaju kencang.

Aku menoleh ke belakang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline