Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Tiga Jalan Bersimpang

Diperbarui: 9 September 2024   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Kita bertemu di pinggir jalan. Aku ingat ketika itu hujan. Aku ingat, kok.

Kau menanyakan namaku, aku bilang Lyta.

Aku berbohong, aku tidak tahu kenapa.

Kau bilang kau sedang dalam perjalanan pulang, sesuatu tentang jadwal shift di rumah sakit.

Aku membayangkan kau seorang dokter, atau perawat, tapi sebenarnya berharap kau seorang tukang bersih-bersih. Atau pencuri.

Pikiran itu membuatku tersenyum.

Sebuah mobil berhenti di belakang mobilku. Aku ingat mobil itu berwarna biru. Aku ingat, kok.

Wajahnya yang khawatir tampak lebih tua darimu. Langit perlahan berubah dari hitam menjadi kelabu.

Kau bilang kau punya pacar, dia pasti khawatir. Pria itu bertanya tentang ambulans dan aku tersentak. Ponselku ada di dalam mobil. Kau mengulurkan tangan, memintaku untuk tinggal. Aku menatap pria itu, wajahnya berwarna jingga karena lampu yang berkedip-kedip. Pasti ada yang menelepon memberi tahu.

Pikiran bahwa aku akan terlambat ke kantor terlintas di benakku. Ketika tanganmu terjatuh ke belakang, aku mengulurkan tangan dan meraihnya. Kau menggigil dan berkata kau takut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline